Anas mengungkapkan biasanya film horor di Tanah Air, menampilkan kuntilanak yang menggunakan daster putih polos dan hidup di pepohonan atau di pinggir jalan. Begitu juga dengan pocong yang selalu menghiasi film horor di Indonesia.
"Pocong dengan wajah mengerikan dibalut kain kafan, hidup di perkebunan atau lorong gelap. Itulah potret kemiskinan di Indonesia. Bahkan film horor pun menampakkan kemiskinan itu," kata Anas dalam sambutannya ketika membuka acara Roundtable Discussion Pokja Ekuin & Pokja Kesra Demokrat di Hotel Grand Sahid, Jakarta Selatan.
Lalu ia pun membandingkan film horor Indonesia dengan film berjenis sama dari yang diproduksi Amerika dan Eropa. Ia mengungkapkan dalam film horor di negara lain menampilkan drakula dengan sosok yang mengenakan jas dan berdasi serta hidup di kastil mewah.
Begitu juga dengan film horor dari China yang memperlihatkan vampir yang menggunakan pakaian bangsawan.
"Vampir China ini juga biasanya hidup di kastil," tutur Anas mengemukakan pengamatannya atas film horor dari negeri tirai bambu tersebut. (umi)
No comments:
Post a Comment